Kota Banyuwangi
Sejarah kota Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Kerajaan Blambangan didirikan pada abad ke-13 oleh Raden Banterang, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit. Raden Banterang menikahi Putri Galuh Candrakirana, putri Raja Blambangan yang sebelumnya.
Pada abad ke-16, Kerajaan Blambangan diserang oleh Kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram berhasil menaklukkan Kerajaan Blambangan pada tahun 1639. Namun, perlawanan terhadap Kerajaan Mataram terus berlangsung. Pada tahun 1767, Kerajaan Blambangan akhirnya menyerah kepada Kerajaan Mataram.
Setelah menyerah kepada Kerajaan Mataram, wilayah Blambangan dibagi menjadi dua, yaitu Blambangan Barat dan Blambangan Timur. Blambangan Barat diserahkan kepada Kerajaan Mataram, sedangkan Blambangan Timur diserahkan kepada Belanda.
Pada tahun 1811, Belanda berhasil mengalahkan Inggris dalam Perang Jawa. Setelah itu, Belanda mulai memerintah wilayah Blambangan Timur. Pada tahun 1817, Belanda mendirikan kabupaten Banyuwangi di wilayah Blambangan Timur.
Sejarah kota Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Kerajaan Blambangan didirikan pada abad ke-13 oleh Raden Banterang, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit. Raden Banterang menikahi Putri Galuh Candrakirana, putri Raja Blambangan yang sebelumnya.
Pada abad ke-16, Kerajaan Blambangan diserang oleh Kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram berhasil menaklukkan Kerajaan Blambangan pada tahun 1639. Namun, perlawanan terhadap Kerajaan Mataram terus berlangsung. Pada tahun 1767, Kerajaan Blambangan akhirnya menyerah kepada Kerajaan Mataram.
Setelah menyerah kepada Kerajaan Mataram, wilayah Blambangan dibagi menjadi dua, yaitu Blambangan Barat dan Blambangan Timur. Blambangan Barat diserahkan kepada Kerajaan Mataram, sedangkan Blambangan Timur diserahkan kepada Belanda.
Pada tahun 1811, Belanda berhasil mengalahkan Inggris dalam Perang Jawa. Setelah itu, Belanda mulai memerintah wilayah Blambangan Timur. Pada tahun 1817, Belanda mendirikan kabupaten Banyuwangi di wilayah Blambangan Timur.
Pada masa penjajahan Belanda, Banyuwangi berkembang menjadi kota pelabuhan penting. Kota ini menjadi tempat transit perdagangan antara Jawa dan Bali.
Setelah Indonesia merdeka, Kabupaten Banyuwangi tetap menjadi bagian dari Provinsi Jawa Timur. Kota Banyuwangi terus berkembang menjadi kota yang modern dan dinamis.
Banyuwangi memiliki beragam budaya dan tradisi yang unik. Salah satu budaya yang paling terkenal adalah budaya Osing. Budaya Osing merupakan budaya asli Banyuwangi yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Banyuwangi juga memiliki beragam destinasi trip banyuwangi wisata yang menarik seperti Taman Nasional Baluran. Salah satu destinasi wisata yang paling terkenal adalah Kawah Ijen
Banyuwangi merupakan kota yang memiliki sejarah panjang dan budaya yang unik. Kota ini juga memiliki potensi wisata yang besar.
Pelajari lebih lengkap tentang panduan traveling pada artikel https://www.kompasiana.com/chilyahch24/6581cefac57afb605557aff3/tips-trick-berani-solo-traveling-pertama-kali
https://destinasitripbanyuwangi.blogspot.com/2023/12/destinasi-taman-nasional-baluran.html
No comments:
Post a Comment